Pernah mendengar profesi “Pengarah Lapangan” atau bahasa kerennya, “Floor Director/FD” ?, yap FD adalah salah satu personel yang ada di studio Televisi saat syuting berlangsung. Orang yang paling sering keliatan bolak-balik, mondar-mandir, briefing penonton dan hitung mundur setiap akan memulai syuting. Kali ini, saya akan menceritakan sedikit soal FD berdasarkan yang saya ketahui, sekaligus sedikit sharing pengalaman saya selama setahun menjadi seorang Floor Director disalah satu stasiun Televisi swasta di Indonesia.
Sebelum cerita, saya mau kasih tau sedikit definisi FD menurut kami para pengarah lapangan. Teman-teman FD sering bilang, kalau kita ini adalah kaki tangannya seorang Program Director atau Show Director. Definisi tersebut bisa saya bilang “Benar” karena, saat bertugas apapun tindak-tanduk kami di Floor (Studio/Stage) ya harus berdasarkan komando/instruksi dari PD atau Showdir yang ada di Ruang kendali siaran. Keputusan ditetapkan oleh PD dan Showdir. kami di lapangan, Menyampaikan situasi dan kodisi, dengan konsekuensi yang mungkin terjadi. Bukan berarti tidak bisa memutuskan, memberi masukkan tentu diperkenankan, dan karena FD lah yang tahu kondisi sebeneranya di lapangan. Pasti segala input dari floor sangat dipertimbangkan.
Selama kurang lebih setahun menjalani Peran sebagai seorang FD, tanpa saya sadari membuat saya menajadi semakin paham akan karakter orang-orang disekitar. Secara tidak langsung profesi ini melatih saya menjadi semakin peka dalam menghadapi karakter berbagai macam orang. Mulai dari karakter Program Director yang bekerja langsung dengan kami, Karakter Pengisi Acara (Host/Presenter), Karakter Narasumber, Karakter Artis, dan orang-orang disekitar saat syuting berlangsung, karena interaksi yang begitu masif dengan kami Floor Director. Dan menjadi tanggung jawab kami menjaga Mood serta Membuat Syuting berjalan lancar sebagaimana mestinya.
Jam Terbang saya selama menjadi FD memang sangat pendek, tidak ada apa-apanya dibanding mereka yang sudah menjalaninya bertahun-tahun, atau bahkan sampai puluhan tahun. Menurut saya Profesi ini memerlukan Passion yang kuat. Dibilang Seru “iya”, tapi gak bisa dipungkiri kalau syuting gak semudah kedengaran dan kelihatannya. Ada saja kendala dan sesuatu yang terjadi diluar rencana. Ditambah harus mengatur banyak orang.
Saya rasa semua setuju ya, bahwa mengatur dan mengendalikan banyak orang, bukan perkara mudah. Tuntutan untuk bisa bekerja sama dengan Team, sekaligus mampu bekerja dibawah tekanan. Menjadikan kami FD, seolah memiliki insting untuk berbuat apa yang harus dilakukan saat terjadi hal diluar rencana. Bagi saya, poin plus untuk para Floor Director diantaranya karena pekerjaan ini bagaikan “sekolah” untuk melatih kemampuan kepemimpinan, melatih kemampuan public speaking, memahami psikologis orang sekitar, dan menjadi karakter yang mudah berbaur. jika semakin sering terlatih, saya rasa karakter orang tersebut semakin matang.
Sedikit kisah unik saat menjadi seorang Floor Director, kami sering menjadi objek foto bagi penonton distudio. Banyak orang yang bilang, menjadi Floor Director adalah profesi yang keren. Dengan seragam TV yang keren, ditambah atribut kami (Beltpack, Ht, Belt yang isinya macem-macem), dengan penuh percaya diri berbicara didepan banyak penonton, mengatur jalannya syuting dan mengatur seluruh pengisi acara. Mungkin terlihat dari menonjol itulah yang menjadi daya tarik penonton distudio pada kami. dan mungkin syarat “Good Looking” yang ditetapkan media TV untuk mereka kandidat FD juga membuatnya semakin menarik perhatian.
Jadi, kalau kalian berencana menjadi seorang FD dan tertarik untuk terjun ke industri media televisi, Terus semangat ya untuk berjuang mengejar yang kalian mau. Buat teman-teman yang sudah membaca sedikit kisah ini dan punya masukkan, jangan ragu buat tulis komentar dibawah.